RSS

Lagu Populer yang Menumbuhkan Rasa Nasionalisme


Nama  : Dhea Imaniar Herlina
Kelas  : 2IB03
NPM  : 12414916
Dosen : MEI RAHARJA
Tugas  : Dengar dan tulis satu lagu populer yang bisa menumbuhkan rasa nasionalisme!







Gombloh - Kebyar-kebyar

Indonesia... Merah Darahku, Putih Tulangku Bersatu Dalam Semangatmu
Indonesia... Debar Jantungku, Getar Nadiku Berbaur Dalam Angan-anganmu
Kebyar-kebyar, Pelangi Jingga

Indonesia... Nada Laguku, Symphoni Perteguh Selaras Dengan Symphonimu
Kebyar-kebyar, Pelangi Jingga

Biarpun Bumi Bergoncang Kau Tetap Indonesiaku
Andaikan Matahari Terbit Dari Barat Kaupun Tetap Indonesiaku
Tak Sebilah Pedang Yang Tajam Dapat Palingkan Daku Darimu
Kusingsingkan Lengan Rawe-rawe Rantas Malang-malang Tuntas
Denganmu ...

Indonesia... Merah Darahku, Putih Tulangku Bersatu Dalam Semangatmu
Indonesia... Debar Jantungku, Getar Nadiku Berbaur Dalam Angan-anganmu
Kebyar-kebyar, Pelangi Jingga

Pertama-tama saya bingung mau pilih lagu apa, karena banyak lagu yang berisi nasionalisme. Maka saya pilih lagu Kebyar-kebyar karena pada saat itu sangat populer, sering kali lagu ini diputar saat acara-acara kemerdekaan, lagu ini lagu yang pertama kali saya suka sewaktu sd saat acara 17-an di perumahan saya.

Tahukah kamu, bahwa lagu yang awalnya dirilis tahun 1979 oleh Gombloh “Kebyar-Kebyar” dinobatkan sebagai lagu nomor urut ke-2 sebagai salah satu dari “150 Lagu Indonesia Terbaik Sepanjang Masa” oleh majalah Rolling Stone Indonesia di tahun 2009. Lagu Kebyar-Kebyar pun sering jadi lagu nasional yang dinyanyikan dalam upacara kemerdekaan republik Indonesia 17 Agustus.
Sumber:

Kebyar-kebyar ciptaan Gombloh sangat populer. Gombloh adalah penyanyi dan pencipta lagu populer asal Indonesia. Lagu Kebyar-kebyar seakan menjadi lagu kebangsaan yang wajib dinyanyikan dimomen nasional seperti HUT Kemerdekaan. Liriknya yang penuh semangat nasionalisme merupakan persembahan cintanya kepada negeri ini. Selain itu nadanya begitu menghentakan jiwa, dan begitu puitis dan menjiwai dengan puisinya. 
"Indonesia... Merah Darahku, Putih Tulangku Bersatu Dalam Semangatmu"
Merah dartikan/disamakan dengan Darah yang memiliki arti berani dan Putih disamakan dengan Tulang yang memiliki arti suci dan disatukan sebagai warna penyemangat dan pemersatu bangsa Indonesia. Seperti Bendera Indonesia juga disebut sebagai Sang Saka Merah Putih. 
"Debar Jantungku, Getar Nadiku Berbaur Dalam Angan-anganmu"
Debar jantung dan getar nadi berbaur dalam angan-angan atau cita-cita bangsa Indonesia mencapai keinginannya.
"Biarpun Bumi Bergoncang Kau Tetap Indonesiaku
Andaikan Matahari Terbit Dari Barat Kaupun Tetap Indonesiaku
Tak Sebilah Pedang Yang Tajam Dapat Palingkan Daku Darimu
Kusingsingkan Lengan Rawe-rawe Rantas Malang-malang Tuntas
Denganmu ..."
Dari puisi di atas terlihat walaupun bumi sedang kacau negeri tercinta tetaplah Indonesiaku, tidak ada yang bisa menarik perhatian selain istimewanya Indonesia. Dari puisinya yang penuh arti sangat mencintai negeri ini, dan memberantas penjajah sampai mati demi membela negeri Indonesia tercinta. Lagu yang penuh kecintaan terhadap tanah air Indonesia ini sangat terlihat perasaan bangga sebagai bangsa indonesia yang makmur dan sentosa, kaya akan keberanekaragaman budaya, bahasa dan juga alamnya, jangan biarkan kapitalisme merajalela di indonesia, membakar semangat jiwa, meneguhkan kembali ikrar setia kepada negeri tercinta, Indonesia.

Bahaya Laten Komunis



Nama : Dhea Imaniar Herlina
Kelas  : 2IB03
NPM   : 12414916
Dosen : MEI RAHARJA
Tugas  : Menuliskan mengapa kita harus dibebankan dan diingatkan dengan laten komunis?

Bahaya laten komunis adalah jika komunis benar-benar eksis dan terjadi maka keadaan tersebut akan berdampak buruk dan akan berakibatkan rusaknya tatanan, konsep, dan nilai sebuah bangsa maka dari itu kita harus bersikap waspada akan gerakan pihak-pihak yang berupaya membangkitkan paham komunis. Paham komunis adalah sekelompok idelogi komunis melakukan pengkhiantan terhadap pemerintahan dan idelogi Pancasila.
Kita harus pintar-pintar memilah, jangan sampai kita terpengaruh dengan  informasi dan ajakan mereka. Paham komunis ini sudah tersebar dimana-mana pengaruhnya dapat terjadi dari media sosial dan media massa. Apalagi saat ini kondisi mental dan ideologi kita mengalami kemerosotan. Kita harus membangun kembali ketahanan mental dan ideologi kepada generasi muda. Terutama, wawasan kebangsaan dan cinta tanah air, yang lebih dominan akibat  situasi global yang mempengaruhi.
Kita harus selalu sering mengadakan komunikasi dan sosialisasi menanamkan cinta tanah air dan kebangsaan. Dan ini perlu dukungan dari peran tokoh agama, pendidik dan budayawan menjadi hal terpenting dan efektif, untuk menguatkan ketahanan mental dan ideologi, dalam menangkal pengaruh  bahaya latent komunis. Bagaimana caranya kita ini mengemas sesuatu hal untuk bisa mengembalikan ketahanan mental dan ideologi dari budaya, agama dan pendidikan bangsa Indonesia ini.
Mengapa kita harus dibebankan dan diingatkan dengan laten komunis? Karena tentu saja dari apa yang sudah saya jelaskan agar kecintaan terhadap tanah air Indonesia ini tidak hilang dan tetap menjunjung dan mengikuti nilai-nilai Pancasila.

Tonggak-tonggak Berdirinya NKRI


Nama : Dhea Imaniar Herlina
Kelas  : 2IB03
NPM   : 12414916
Dosen : MEI RAHARJA
Tugas  : Tonggak-tonggak Berdirinya NKRI

Tonggak Pertama
Tonggak sejarah pertama yang diangkat oleh bangsa Indonesia dalam rangka mewujudkan suatu Negara-bangsa modern yang adil dan makmur adalah tahun 1908, tepatnya tanggal 20 Mei 1908, yakni kelahiran suatu organisasi kemasyarakatan yang diberi nama Boedi Oetomo. Tahun itu disebut oleh bangsa Indonesia sebagai tahun kebangkitan nasional bangsa Indonesia. Berdirinya organisasi Boedi Oetomo mendorong atau memicu lahirnya berbagai organisasi pemuda seperti Tri Koro Dharmo yang kemudian berkembang menjadi Jong Java, yang diikuti oleh lahirnya organisasi pemuda-pemuda dari luar Jawa seperti Jong Soematranen Bond, Jong Minahasa, Jong Ambon, Jong Celebes dan sebagainya. Organisasi-organisasi pemuda tersebut tidak berorientasi politik praktis secara nyata, meskipun tujuannya tiada lain adalah berdirinya suatu Negara Indonesia Merdeka. Di samping organisasi pemuda yang besifat nasional, terdapat juga organisasi pemuda yang berorientasi keagamaan, yakni Jong Islamieten Bond yang lebih berorientasi pada politik praktis. Organisasi-organisasi pemuda tersebut yang pada tahun 1928 bersatu padu mendeklarasikan ”Sumpah Pemuda.”

Tonggak Kedua
Sumpah Pemuda adalah satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia. Ikrar ini dianggap sebagai kristalisasi semangat untuk menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia. Yang dimaksud dengan "Sumpah Pemuda" adalah keputusan Kongres Pemuda Kedua yang diselenggarakan dua hari, 27-28 Oktober 1928 di Batavia (Jakarta). Keputusan ini menegaskan cita-cita akan ada "tanah air Indonesia", "bangsa Indonesia", dan "bahasa Indonesia". Keputusan ini juga diharapkan menjadi asas bagi setiap "perkumpulan kebangsaan Indonesia" dan agar "disiarkan dalam segala surat kabar dan dibacakan di muka rapat perkumpulan-perkumpulan".

SOEMPAH PEMOEDA
Pertama :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE,
TANAH AIR INDONESIA
Kedua :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA
INDONESIA
Ketiga :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA
INDONESIA
Djakarta, 28 Oktober 1928

Sebelum pembacaan teks Soempah Pemoeda diperdengarkan lagu"Indonesia Raya" gubahan W.R. Soepratman dengan gesekan biolanya.
Teks Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 bertempat
di Jalan Kramat Raya nomor 106 Jakarta Pusat sekarang menjadi Museum Sumpah
Pemuda, pada waktu itu adalah milik dari seorang Tionghoa yang bernama Sie
Kong Liong.
Golongan Timur Asing Tionghoa yang turut hadir sebagai peninjau
Kongres Pemuda pada waktu pembacaan teks Sumpah Pemuda ada 4 (empat) orang
yaitu :
1.      Kwee Thiam Hong
2.      Oey Kay Siang
3.      John Lauw Tjoan Hok
4.      Tjio Djien kwie
Sumpah Pemuda merupakan bukti otentik bahwa pada tanggal 28 Oktober 1928 Bangsa Indonesia dilahirkan, oleh karena itu seharusnya seluruh rakyat Indonesia memperingati momentum 28 Oktober sebagai hari lahirnya bangsa Indonesia, proses kelahiran Bangsa Indonesia ini merupakan buah dari perjuangan rakyat yang selama ratusan tahun tertindas dibawah kekuasaan kaum kolonialis pada saat itu, kondisi ketertindasan inilah yang kemudian mendorong para pemuda pada saat itu untuk membulatkan tekad demi mengangkat harkat dan martabat hidup orang Indonesia asli, tekad inilah yang menjadi komitmen perjuangan rakyat Indonesia hingga berhasil mencapai kemerdekaannya 17 tahun kemudian yaitu pada 17 Agustus 1945.

Rumusan Sumpah Pemuda di tulis Moehamad Yamin pada sebuah kertas ketika Mr. Sunario, sebagai utusan kepanduan tengah berpidato pada sesi terakhir kongres. Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang lebar oleh MOH. Yamin.

Sumpah Pemuda merupakan tonggak sejarah yang penting bagi berdirinya NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) Karena sumpah pemuda merupakan awal mula terbentuknya organisasi-organisasi bersifat nasionalisme, yang pada awalnya lebih cenderung bersifat kedaerahan. Dan sumpah pemuda juga merupakan pembuktian bahwa kita semua adalah satu, satu bangsa, satu tanah air dan satu bahasa. Oleh karena itu bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa yang tetap digunakan hingga saat ini. Kesimpulannya, kenapa sumpah pemuda begitu penting hal ini dikarenakan sumpah pemuda merupakan tolak ukur terbentuknya rasa persatuan dan kesatuan bagi seluruh rakyat Indonesia.
 
Tonggak Ketiga
Pidato Bung Karno tanggal 1 Juni 1945, di depan Sidang BPUPKI.” Bung Karno pada waktu itu mengusulkan dasar negara bagi negara yang akan didirikan, yang beliau sebut Pancasila. Dan setelah melalui perdebatan dan musyawarah yang cukup intens, akhirnya dengan beberapa perubahan, rumusan Pancasila diterima sebagai dasar negara dan dicantumkan dalam Pembukaan UUD, meski tidak dengan menyebut kata Pacasila. Bangsa Indonesia dalam menyelenggarakan pemerintahan telah mengalami beberapa kali perubaan UUD, namun demikian rumusan Pancasila selalu terdapat dalam Pembukaan atau Mukaddimah UUD yang bersangkutan.
Sementara itu pada masa pemerintahan Presden Sokarno dan pemerintahan Presiden Soeharto diupayakan untuk mengimplementasikan Pancasila secara nyata dalam kehidupan bermasyarakat, bebangsa dan bernegara. Pancasila disamping sebagai dasar negara, didudukkan pula sebagai ideologi nasional dan pandangan hidup rakyat Indonesia. Dengan demikian kedudukan Pancasila sangat sentral bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara bagi bangsa Indonesia.

Tonggak Keempat
Tonggak sejarah keempat adalah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, suatu peristiwa yang maha penting bagi kehidupan suatu negara-bangsa. Sejak sa’at itu bangsa Indonesia menjadi bangsa yang merdeka, suatu kemerdekaan yang dicapai dengan perjuangan putra-putri bangsa, bukan suatu pemberian dari bangsa atau negara lain. Bung Karno menyebutnya kemerdekaan ini sebagai jembatan emas, di seberang jembatan ini bangsa Indonesia membangun bangsanya menjadi bangsa yang serba kecukupun, orang Inggris menyebutnya sebagai afluent society. Ternyata proklamasi saja tidaklah cukup, karena berdirinya suatu negara harus mendapat pengakuan dari dunia internasional.

Tonggak Kelima
Proklamasi kemerdekaan Indonesia ini tidak dapat diterima oleh Belanda yang ingin menguasai kembali negara jajahannya setelah usainya perang Asia Timur Raya. Dengan mengerahkan kekuatan militernya pemerintah Belanda berusaha menguasai kembali wilayah demi wilayah Negara Republik Indonesia. Pada tanggal 19 Desember 1948 Yogyakarta, yang menjadi pusat pemerintahan Negara Republik Indonesia diserbu, Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Moh. Hatta ditahan oleh Belanda. Tentara Nasional Indonesia menyisih ke luar kota untuk menyusun kekuatan kembali dalam rangka merebut kembali wilayah yang dikuasai Belanda.
Pada tanggal 1 Maret 1949 terjadilah Serangan Umum di kota Yogyakarta, yang berdampak terbukanya mata dunia, bahwa Indonesia masih ada, dan memiliki tentara yang terkoordinir, sehingga dapat menguasai kota Yogyakarta, meski hanya untuk beberapa jam saja. Peristiwa ini mendukung berlangsungnya diplomasi antara pemerintah Belanda dan wakil pemerintah Indonesia untuk mengakui berdirinya Negara Republik Indonesia. Pada tanggal 27 Desember 1949 berlangsung pengakuan kedaulatan Negara Republik Indonesia dalam bentuk Negara Indonesia Serikat. Obessi para pejuang untuk mendirikan negara kesatuan tidak kunjung padam, ternyata Negara Indonesia Serikat tidak berumur lebih dari satu tahun. Pada tanggal 15 Agustus 1950 Presiden Soekarno membacakan Piagam terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.