NPM : 12414916
Kelas : 1IB04
Kelompok 5 Ilmu Sosial Dasar
Individu berasal dari kata in dan devided.
Dalam Bahasa Inggris in salah satunya mengandung pengertian tidak,
sedangkan devided artinya terbagi. Jadi individu artinya tidak terbagi,
atau satu kesatuan. Dalam bahasa latin individu berasal dari kata individium
yang berarti yang tak terbagi, jadi merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai
untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan tak terbatas.
Jadi, Individu merupakan unit
terkecil pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu berarti juga bagian
terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah
lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Individu dibiasakan untuk bertumbuh
menjadi seorang pelengkap yang berjiwa kuat ke dalam suatu kelompok kecil. Individu yang saling bergabung akan membentuk
kelompok atau masyarakat. Masyarakat
adalah latar belakang individu, jembatan proses pembentukan karakteristik individu
terbentuk karena dinamika kelompok/masyarakatlah dapat mempengaruhi tingkah
laku seorang individu. Karakteristik
yang khas dari individu disebut dengan kepribadian. Setiap orang memiliki
kepribadian yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh faktor bawaan (genotip) dan
faktor lingkungan (fenotip).
Pertumbuhan adalah
suatu tahapan peningkatan sesuatu dalam hal jumlah, ukuran, dan lain lain atau
perubahan secara
fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang
berlangsung secara normal. Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan
kuantitatif yang mengacu pada ukuran berat, besar, panjang, atau luas yang
bersifat konkret atau irreversibel (tidak dapat
kembali ke bentuk semula).
Perubahan kuantitatif ini dapat berupa, sebagai bertambah tinggi, bertambah
berat, bertambah besar dan lain lain.
Pertumbuhan individu pastinya melalui proses perkembangan dan
pertumbuhan lahir maupun batin, pertumbuhan ini tujuannya kearah yang lebih
sempurna. Akan tetapi pertumbuhan itu tergantung dari beberapa faktor :
a.
Faktor Hereditas
Faktor hereditas (faktor internal) adalah faktor
keturunan atau pembawaan, yaitu segala ciri, sifat atau kemampuan yang dimiliki
individu sejak kelahirannya dan disebut sebagai turunan atau warisan dari orang
tuanya. Hereditas atau pembawaan ini dapat debedakan menjadi dua kategori,
yaitu:
- Pembawaan fisik
Pembawaan fisik seperti bentuk hidung, warna kulit, bentuk rambut, mata,
telinga, dan sebagainya merupakan pembawaan yang bersifat menetap (permanent
state). Sifat atau ciri pembawaan fisik ini secara alami tidak dapat dapat
dirubah atau bersifat menetap.
- Pembawaan Psikis
Pembawaan psikis (kejiwaan) merupakan pembawaan individu yang bisa berubah
(temporary state). Termasuk dalam pembawaan psikis ini antara lain
intelegensi (kecerdasan), bakat, sifat periang, pemberani, penakut, dan
sebagainya. Sifat-sifat tersebut merupakan faktor pembawaan yang kemungkinan
besar dapat berubah melalui interaksi dengan lingkungannya.
b. Faktor
Lingkungan
Faktor lingkungan (faktor eksternal) adalah segala faktor yang terlibat
serta berpengaruh dalam pertumbuhan di lingkungan. Lingkungan sebagaimana
dimaksud mungkin saja ada di sekitar individu, mungkin juga barada jauh dari
ndividu, berada pada saat ini, pada masa yang telah lama berlalu, lingkungan
yang efektif maupun lingkungan yang tidak efektif.
- Faktor Alam atau Geografis
Ligkungan alam atau geografis di mana individu tinggal akan berpengaruh
terhadap terhadap pertumbuhan perilaku individu. Setiap lingkungan fisik yang
baik akan membawa kebaikan pula pada penghuninya. Sehingga menyebabkan hubungan
antar individu bisa berjalan dengan baik dan menimbulkan kepribadian setiap
individu yang baik juga. Namun jika lingkungan fisiknya kurang baik dan tidak
adanya hubungan baik dengan individu yang lain, maka akan tercipta suatu
keadaan yang tidak baik pula.
- Faktor Sosial
Individu selalu
membutuhkan orang lain. Individu tidak bisa hidup dengan sempurna tanpa
berinteraksi dengan individu yang lainnya. Kemampuan untuk hidup dan berinteraksi
bersama individu lainnya. Hubungan yang
terjadi dapat berbentuk hubungan antara individu dengan individu, hubungan
antara individu dengan kelompok, atau hubungan antara kelompok dengan kelompok.
Interaksi individu dengan individu lainnya merupakan lingkungan sosial yang
banyak berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kepribadian seseorang.
- Faktor Budaya
Kebudayaan yaitu
segala sesuatu ciptaan manusia sebagai usaha untuk mempertahankan hidupnya,
lingkungan yang berkenaan dengan segala hasil kreasi manusia. Manusia adalah
makhluk yang berbudaya dan membudaya. Kebudayaan merupakan lingkungan bagi
individu dan mempengaruhi tingkah laku seseorang.
Dari semua faktor-faktor di atas dan pengaruh dari
lingkungan sekitar maka akan memberikan pertumbuhan bagi suatu individu.
Seiring berjalannya waktu, maka terbentuklah individu yang sesuai dan dapat
menyesuaikan dengan lingkungan sekitar.
Fungsi
keluarga adalah suatu pekerjaan- pekerjaan atau tugas-tugas yang harus
dilaksanakan di dalam atau oleh keluarga tersebut.
Keluarga adalah unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul
dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling
ketergantungan.
Macam-macam fungsi individu, keluarga dan masyarakat:
1.
Individu
Individu berasal dari kata latin individuum
yang artinya tidak terbagi. Individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan
yang tidak dapat dibagi, melainkan sebagi kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai
manusia perseorangan.
Individu
adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan
khas di dalam lingkungan sosialnya,melainkan juga mempunyai kepribadian serta
pola tingkah laku spesifik dirinya. Terdapat tiga aspek yang melekat sebagai
persepsi terhadap individu, yaitu aspek organik jasmaniah, aspek
psikis-rohaniah, dan aspek-sosial yang bila terjadi kegoncangan pada suatu
aspek akan membawa akibat pada aspek yang lainnya. Individu dalam tingkah laku
menurut pola pribadinya ada 3 kemungkinan: pertama menyimpang dari norma
kolektif kehilangan individualitasnya, kedua takluk terhadap kolektif, dan
ketiga memengaruhi masyarakat (Hartomo, 2004: 64).
Individu
tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu masyrakat yang menjadi latar
belakang keberadaanya. Individu berusaha mengambil jarak dan memproses dirinya
untuk membentuk perilakunya yang selaras dengan keadaan dan kebiasaan yang
sesuai dengan perilaku yang telah ada pada dirinya.
Manusia
sebagai individu salalu berada di tengah-tengah kelompok individu yang
sekaligus mematangkannya untuk menjadi pribadi yang prosesnya memerlukan
lingkungan yang dapat membentuknya pribadinya. Namun tidak semua lingkungan
menjadi faktor pendukung pembentukan pribadi tetapi ada kalanya menjadi
penghambat proses pembentukan pribadi. Pengaruh lingkungan masyarakat
terhadap individu dan khususnya terhadap pembentukan individualitasnya adalah
besar, namun sebaliknya individu pun berkemampuan untuk mempengaruhi
masyarakat. Kemampuan individu merupakan hal yang utama dalam hubungannya
dengan manusia.
2.
Keluarga
Keluarga
adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap
dalam keadaan saling ketergantungan.
Keluarga
berasal dari bahasa Sansekerta: kula dan warga “kulawarga” yang berarti
“anggota” “kelompok kerabat”. Keluarga adalah lingkungan di mana beberapa orang
yang masih memiliki hubungan darah, bersatu. Keluarga inti ”nuclear family”
terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak mereka.
Ada beberapa
fungsi yang dapat dijalankan keluarga, sebagai berikut :
1. Fungsi
Pendidikan
Dalam hal ini tugas keluarga adalah
mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan
anak bila kelak dewasa.
2. Fungsi
Sosialisasi anak
Tugas keluarga dalam menjalankan
fungsi ini adalah bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota
masyarakat yang baik.
3. Fungsi
Perlindungan
Tugas
keluarga dalam hal ini adalah melindungi anak dari tindakan-tindakan yang tidak
baik sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman.
4. Fungsi
Perasaan
Tugas keluarga dalam hal ini adalah
menjaga secara instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang
lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga.
Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam
keluarga.
5. Fungsi
Religius
Tugas keluarga dalam fungsi ini
adalah memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga yang lain dalam
kehidupan beragama, dan tugas kepala keluarga untuk menanamkan keyakinan bahwa
ada keyakinan lain yang mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah
di dunia ini.
6. Fungsi
Ekonomis
Tugas kepala keluarga dalam hal ini
adalah mencari sumber-sumber kehidupan dalam memenuhi fungsi-fungsi keluarga
yang lain, kepala keluarga bekerja untuk mencari penghasilan, mengatur
penghasilan itu, sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-kebutuhan
keluarga.
7. Fungsi
Rekreatif
Tugas keluarga dalam fungsi rekreasi
ini tidak harus selalu pergi ke tempat rekreasi, tetapi yang penting bagaimana
menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga sehingga dapat dilakukan
di rumah dengan cara nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman
masing-masing, dsb.
8. Fungsi Biologis
Tugas keluarga yang utama dalam hal
ini adalah untuk meneruskan keturunan sebagai generasi penerus. Memberikan
kasih sayang,perhatian,dan rasa aman diaantara keluarga, serta membina
pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
3. Masyarakat
Masyarakat
adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan,
norma-norma, adat-istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkunganya. Dalam
bahasa inggris, masyarakat disebut society. Asal kata socius yang berarti
kawan. Adapun kata masyarakat berasal dari bahasa arab yang berarti berkumpul
dan bekerja sama.
Adanya
saling berkumpul dan bekerjasama ini karena adanya bentuk-bentuk aturan hidup
yang bukan disebabkan oleh manusia sebagai perseorangan, melainkan oleh
kekuatan lain dalam lingkungan sosial yang merupakan kesatuan. Dengan
menggunakan pikiran, naluri, perasaan, keinginan dsb manusia memberi reaksi dan
melakukan interaksi dengan lingkungannya. Pola interaksi sosial dihasilkan oleh
hubungan dalm suatu masyarakat.
Golongan Masyarakat
Dalam pertumbuhan dan
perkembangan, masyarakt dapat dibedakan menjadi dua yaitu masyarakat sederhana
dan masyarakat maju.
Masyarakat Sederhana.
Lingkungan masyarakat sederhana (primitive)
pola pembagian kerja cenderung dibedakan menurut jenis kelamin. Pembagian kerja
berdasarkan jenis kelamin, nampaknya berpangkal tolak dari latar belakang
adanya kelemahan dan kemampuan fisik antara seorang wanita dan pria dalam
menghadapi tantangan-tantangan alam.
Masyarakat Maju.
Masyarakat maju memiliki aneka ragam kelomok sosial, atau lebih dikenal dengan sebuatan kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang akan dicapai. Masyarakat maju dibedakan menjadi dua yaitu masyarakat industri dan masyarakat non-industri.
Masyarakat maju memiliki aneka ragam kelomok sosial, atau lebih dikenal dengan sebuatan kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang akan dicapai. Masyarakat maju dibedakan menjadi dua yaitu masyarakat industri dan masyarakat non-industri.
Masyarakat Industri
Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat semakin tinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah mengenal pengkhususan. Otonomi sejenis, juga menjadi ciri dari bagian atau kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas tertentu.
Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat semakin tinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah mengenal pengkhususan. Otonomi sejenis, juga menjadi ciri dari bagian atau kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas tertentu.
Masyarakat Non-Industri
Secara
garis besar, kelompok nasional atau organisasi kemasyarakatan non industri
dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu kelompok primer (primary group)
dan kelompok sekunder (secondary group).
Kelompok Primer
Dalam kelompok primer, interaksi antar
anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Kelompok primer ini
disebut juga kelompok ”face to face group”, sebab para anggota kelompok sering
berdialog, bertatap muka, karena itu saling mengenal lebih dekat, lebih akrab.Sifat interaksidalam kelompok-kelompok
primer bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati.
Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok, yaitu menerima serta menjalankan tugas idak secara paksa, lebih dititik beratkan pada kesadaran, tanggung jawab para anggota dan berlangsung atas dasar rasa simpati dan secara sukarela. Contoh-contoh kelompok primer, antara lain : keluarga, rukun tetangga, kelompok belajar, kelompok agama, dan lain sebagainya.
Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok, yaitu menerima serta menjalankan tugas idak secara paksa, lebih dititik beratkan pada kesadaran, tanggung jawab para anggota dan berlangsung atas dasar rasa simpati dan secara sukarela. Contoh-contoh kelompok primer, antara lain : keluarga, rukun tetangga, kelompok belajar, kelompok agama, dan lain sebagainya.
Kelompok sekunder
Antara anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak langsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan.Oleh karena itu, sifat interaksi, pembagian kerja antar anggota kelompok di atur atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasional. Obyektif.
Para anggota menerima pembagian kerja/tugas atas dasar kemampuan : keahlian tertentu, disamping dituntut dedikasi.
Hal-hal semacam itu diperlukan untuk mencapai target dan tujuan tertentu yang telah dif lot dalam program-program yang telah disepakati. Contoh-contoh kelompok sekunder, misalnya : partai politik, perhimpunan serikat kerja/serikat buruh, organisasi profesi dan sebagainya.
Antara anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak langsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan.Oleh karena itu, sifat interaksi, pembagian kerja antar anggota kelompok di atur atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasional. Obyektif.
Para anggota menerima pembagian kerja/tugas atas dasar kemampuan : keahlian tertentu, disamping dituntut dedikasi.
Hal-hal semacam itu diperlukan untuk mencapai target dan tujuan tertentu yang telah dif lot dalam program-program yang telah disepakati. Contoh-contoh kelompok sekunder, misalnya : partai politik, perhimpunan serikat kerja/serikat buruh, organisasi profesi dan sebagainya.
Makna Individu
Manusia adalah makhluk individu.
Makhluk individu berarti makhluk yang tidak dapat dibagi-bagi, tidak dapat
dipisah-pisahkan antara jiwa dan raganya. Pendapat lain bahwa manusia sebagai
makhluk individu, tidak hanya dalam arti makhluk keseluruhan jiwa raga,
melainkan juga dalam arti bahwa tiap-tiap orang itu merupakan pribadi(individu)
yang khas menurut corak kepribadiannya, termasuk kecakapan-kecakapan serta
kelemahan-kelemahannya.
Makna Keluarga
Keluarga adalah merupakan kelompok
primer yang paling penting di dalam masyarakat. Keluarga merupakan sebuah group
yang terbentuk dari perhubungan laki-laki dan wanita, perhubungan mana sedikit
banyak berlangsung lama untuk menciptakan dan membesarkan anak-anak.
Disini kita sebutkan 5 macam sifat terpenting, yaitu :
1. Hubungan suami-isteri
2. Bentuk perkawinan di mana suami-isteri itu diadakan dan dipelihara
3. Susunan nama-nama dan istilah-istilah termasuk cara menghitung keturunan
4. Milik atau harga benda keluarga
5. Pada umumnya keluarga itu tempat bersama / rumah bersama
Disini kita sebutkan 5 macam sifat terpenting, yaitu :
1. Hubungan suami-isteri
2. Bentuk perkawinan di mana suami-isteri itu diadakan dan dipelihara
3. Susunan nama-nama dan istilah-istilah termasuk cara menghitung keturunan
4. Milik atau harga benda keluarga
5. Pada umumnya keluarga itu tempat bersama / rumah bersama
Makna Masyarakat
Seperti halnya dengan definisi
sosiologi yang banyak jumlahnya kita dapati pula definisi-definisi tentang
masyarakat yang juga tidak sedikit. Mengenai arti masyarakat ini, baiklah di
sini kita kemukakan beberapa definisi mengenai masyarakat itu, seperti misalnya
:
1. R. Linton : Setiap kelompok
manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerja sama, sehingga mereka itu
mengorganisasikan dirinya dan berfikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan
sosial dengan batas-batas tertentu
2. M.J Herskovist : Kelompok
individu yang diorganisasikan dan mengikuti satu cara hidup tertentu
3. J.L Gillin dan J.P Gillin :
kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan
perasaan persatuan yang sama
4. S.R Steinmetz : Kelompok
manusia yang terbesar yang meliputi pengelompokkan-pengelompokkan manusia yang
lebih kecil, yang mempunyai hubungan yang erat dan teratur
5. Hasan Shadily : Golongan besar
atau kecil dari beberapa manusia, dengan atau karena sendirinya, bertalian
secara golongan dan mempunyai pengaruh kebatinan satu sama lain.
Kelompok manusia yang dimaksud di
atas yang belum terorganisasikan mengalami proses fundamental, yaitu :
Adaptasi dan
organisasi dari tingkah laku para anggota Timbul perasaan berkelompok secara
lambat laun atau lesprit de corps Proses ini biasanya bekerja tanpa disadari
dan diikuti oleh semua anggota kelompok dalam suasana trial dan error.
Mengingat definisi-definisi
masyarakat tersebut di atas, maka dapat di ambil kesimpulan, bahwa masyarakat
harus mempunyai syarat-syarat sebagai berikut :
a. Harus ada pengumpulan manusia, dan harus banyak. Bukan pengumpulan
binatang
b. Telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama dalam suatu daerah
tertentu
c. Adanya aturan
atau undang-undang yang mengatur mereka untuk menuju kepada kepentingan dan
tujuan bersama
Hal ini disebabkan manusia sejak lahir mempunyai 2 hasrat / keinginan, yaitu :
– Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain disekelilingnya (yaitu masyarakat), ilmu sosial
– keinginan untuk menjadi satu dengan suasana sekelilingnya
Hal ini disebabkan manusia sejak lahir mempunyai 2 hasrat / keinginan, yaitu :
– Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain disekelilingnya (yaitu masyarakat), ilmu sosial
– keinginan untuk menjadi satu dengan suasana sekelilingnya
Menurut Ellwood, faktor-faktor yang
menyebabkan manusia hidup bersama, adalah :
a. Dorongan untuk mencari makan
b. Dorongan untuk mempertahankan diri
c. Dorongan untuk melangsungkan jenis
a. Dorongan untuk mencari makan
b. Dorongan untuk mempertahankan diri
c. Dorongan untuk melangsungkan jenis
Jadi
masyarakat itu dibentuk oleh individu-individu yang beradab dalam keadaan
sadar. Individu-individu yang hilang ingatan, individu-individu yang fikirannya
rusak, individu-individu type bertapa tidak dapat menjadi anggota masyarakat
yang permanen, melainkan hanyalah kepada mereka yang benar-benar saling
mengikatkan dirinya dengan individu-individu lainnya
D.
Urbanisasi
Urbanisasi adalah
perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi adalah masalah yang cukup serius bagi
kita semua. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan
menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah
peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan
jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan,
penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus
segera dicarikan jalan keluarnya.
Berbeda dengan
perspektif ilmu kependudukan, definisi Urbanisasi berarti
persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Perpindahan manusia dari
desa ke kota hanya salah satu penyebab urbanisasi. perpindahan itu sendiri
dikategorikan 2 macam, yakni: Migrasi Penduduk dan Mobilitas Penduduk. Migrasi
penduduk adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota yang bertujuan untuk
tinggal menetap di kota. Sedangkan Mobilitas Penduduk berarti perpindahan
penduduk yang hanya bersifat sementara saja atau tidak menetap.
Untuk
mendapatkan suatu niat untuk hijrah atau pergi ke kota dari desa, seseorang
biasanya harus mendapatkan pengaruh yang kuat dalam bentuk ajakan, informasi
media massa, impian pribadi, terdesak kebutuhan ekonomi, dan lain sebagainya.
Pengaruh-pengaruh
tersebut bisa dalam bentuk sesuatu yang mendorong, memaksa atau faktor
pendorong seseorang untuk urbanisasi, maupun dalam bentuk yang menarik
perhatian atau faktor penarik. Di bawah ini adalah beberapa atau sebagian
contoh yang pada dasarnya dapat menggerakkan seseorang untuk melakukan
urbanisasi perpindahan dari pedesaaan ke perkotaan
Proses terjadi nya Urbanisasi
Faktor Penarik Terjadinya Urbanisasi
1.
Kehidupan
kota yang lebih modern
2.
Sarana dan
prasarana kota lebih lengkap
3.
Banyak
lapangan pekerjaan di kota
4.
Pendidikan
sekolah dan perguruan tinggi lebih baik dan berkualitas
Faktor Pendorong Terjadinya Urbanisasi
1.
Lahan
pertanian semakin sempit
2.
Merasa tidak
cocok dengan budaya tempat asalnya
3.
Menganggur
karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa
4.
Terbatasnya
sarana dan prasarana di desa
5.
Diusir dari
desa asal
6.
Memiliki
impian kuat menjadi orang kaya
Keuntungan Urbanisasi
1.
Memoderenisasikan
warga desa
2.
Menambah
pengetahuan warga desa
3.
Menjalin
kerja sama yang baik antarwarga suatu daerah
4.
Mengimbangi
masyarakat kota dengan masyarakat desa
Akibat urbanisasi
1.
Terbentuknya suburb
tempat-tempat pemukiman baru dipinggiran kota
2.
Makin
meningkatnya tuna karya (orang-orang yang tidak mempunyai pekerjaan tetap)
3.
Masalah
perumahan yg sempit dan tidak memenuhi persyaratan kesehatan
4.
Lingkungan
hidup tidak sehat, timbulkan kerawanan sosial dan kriminal
Sumber
: http://www.republika.co.id
0 komentar:
Posting Komentar