Nama : Dhea
Imaniar Herlina
Npm : 12414916
Kelas : 2IB03
Mata Kuliah: Pengantar Lingkungan #
Dosen : Edi Minaji
Pribadi
Kependudukan
di Indonesia memiliki empat ciri-ciri umum yaitu Jumlah penduduk yang semakin
bertambah, sebagian besar penduduk berusia muda,
persebaran penduduk
tidak merata pada setiap pulau,
sebagain besar penduduk
berkerja di sektor pertanian.
Pertumbuhan penduduk Indonesia
dari tahun ke tahun semakin bertambah namun untuk mengatasi hal itu pemerintah
menetapkan kebijakan-kebijakan yang dapat mengendalikan jumlah pertumbuhan.
A.
Penduduk Dan Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan merupakan salah satu
ukuran untuk kualitas penduduk. Kualitas penduduk merupakan komponen penting
dalam menunjang pembangunan.
Penduduk yang berkualitas akan menunjang pembangunan yang lebih baik.
Jumlah penduduk yang besar jika tidak diikuti dengan kualitas penduduk yang
baik hanya akan menimbulkan masalah dan menjadi beban pembangunan. Cara meningkatkan
kualitas penduduk
salah satunya yaitu melalui meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan. Semakin tinggi
tingkat pendidikan yang ditamatkan semakin baik kualitas SDM di wilayah
tersebut. Namun ukuran ini masih harus ditambah dengan etos kerja dan
ketrampilan baik hard skill maupun soft skill. Beberapa pelaku usaha menyatakan
bahwa yang dibutuhkan tidak saja ketrampilan tetapi juga kepribadian, karena
ketrampilan bisa ditingkatkan melalui pelatihan-pelatihan. Tamat sekolah
didefinisikan sebagai jenjang pendidikan yang telah berhasil diselesaikan oleh
seseorang dengan dibuktikan adanya ijazah atau surat tanda tamat belajar.
1.
Tingkat Pendidikan Dasar
Pendidikan dasar diselenggarakan untuk
memberikan bekal dasar yang diperlukan untuk hidup dalam masyarakat berupa
pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan menengah. Oleh karena itu
pendidikan dasar menyediakan kesempatan bagi seluruh warga negara untuk
memperoleh pendidikan yang bersifat dasar yang berbentuk Sekolah Dasar (SD)
atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau
bentuk lain yang sederajat. UU RI No. 20 Tahun 2003 menyatakan dasar dan wajib
belajar pada Pasal 6 Ayat 1 bahwa, “Setiap warga negara yang berusia 7 sampai
dengan 15 tahun wajib mengikuti pendidikan dasar.”
2.
Tingkat Pendidikan Menengah
Pendidikan menengah yang lamanya tiga
tahun sesudah pendidikan dasar, di selenggarakan di SLTA (Sekolah Lanjutan
Tingkat Atas) atau satuan pendidikan yang sederajat. Pendidikan menengah dalam
hubungan ke bawah berfungsi sebagai lanjutan dan perluasan pendidikan dasar,
dalam hubungan ke atas mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan
tinggi ataupun memasuki lapangan kerja.
Pendidikan menengah terdiri atas
pendidikan menengah umum, pendidikan menengah kejuruan, dan pendidikan menengah
luar biasa, pendidikan menengah kedinasan dan pendidikan menengah keagamaan (UU
No. 20 Tahun 2003 Bab VI Pasal 18 Ayat 1-3).
3.
Tingkat Pendidikan Tinggi
Pendidikan tinggi merupakan kelanjutan
pendidikan menengah, yang diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik untuk
menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau
profesional yang yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau menciptakan ilmu
pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian.
Untuk dapat mencapai tujuan tersebut
lembaga pendidikan tinggi melaksanakan misi “Tridharma” pendidikan tinggi yang
meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dalam ruang
lingkup tanah air Indonesia sebagai kesatuan wilayah pendidikan nasional.
Pendidikan tinggi juga berfungsi sebagai
jembatan antara pengembangan bangsa dan kebudayaan nasional dengan perkembangan
internasional. Untuk itu dengan tujuan kepentingan nasional, pendidikan tinggi
secara terbuka dan selektif mengikuti perkembangan kebudayaan yang terjadi di
luar Indonesia untuk di ambil manfaatnya bagi pengembangan bangsa dan
kebudayaan nasional. Untuk dapat mencapai dan kebebasan akademik, melaksanakan
misinya, pada lembaga pendidikan tinggi berlaku kebebasan mimbar akademik serta
otonomi keilmuan dan otonomi dalam pengolaan lembaganya.
Satuan pendidikan yang menyelenggarakan
pendidikan tinggi di sebut perguruan tinggi yang dapat berbentuk akademi,
politeknik, sekolah tinggi, institut, dan universitas.
Usaha-usaha pemerintah dalam meningkatkan kualitas
pendidikan di antaranya:
a.
Pencanangan wajib belajar 9 tahun.
b.
Mengadakan proyek belajar jarak jauh seperti SMP Terbuka dan
Universitas Terbuka.
c.
Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan (gedung sekolah,
perpustakaan, laboratorium, dan lain-lain).
d.
Meningkatkan mutu guru melalui penataran-penataran.
e.
Menyempurnakan kurikulum sesuai perkembangan zaman.
f.
Mencanangkan gerakan orang tua asuh.
g.
Memberikan beasiswa bagi siswa yang berprestasi.
B.
Penduduk Dan Penyakit Yang Berkaitan Dengan Lingkungan
Penduduk tidak akan jauh dengan masalah
kesehatan atau penyakit yang melanda penduduk tersebut, dikarenakan lingkungan
yang kurang terawat ataupun pemukiman yang kumuh, seperti limbah pabrik, selokan
yang tidak terawat yang menyebabkan segala penyakit akan melanda para penghuni
wilayah tersebut yang mengakibatkan kematian dan terjadi pengurangan jumlah
penduduk.Hal ini ditunjukkan dengan
kondisi sosial demografis di kawasan kumuh seperti kepadatan penduduk yang
tinggi, kondisi lingkungan yang tidak layak huni dan tidak memenuhi syarat
serta minimnya fasilitas pendidikan, kesehatan dan sarana prasarana sosial
budaya. Tumbuhnya kawasan kumuh terjadi karena tidak terbendungnya arus
urbanisasi. Di saat banjir, lingkungan yang kumuh sering terjangkit penyakit
seperti: malaria, demam berdarah, gatal-gatal, penyakit kulit, dan sebagainya.
Di karenakan pada saat banjir, selokan-selokan yang ada di permukiman kumuh
tersumbat oleh sampah yang mereka buang sendiri dan tata ruang kota yang kurang
baik.
Selain itu banyaknya wilayah hijau di
perkotaan sekarang beralih fungsi sebagai bangunan-bangunan. Sehingga daya
serap air di wilayah perkotaan sangat sedikit. Dengan sedikitnya air yang di
serap di wilayah tersebut maka terjadilah genangan air yang semakin lama
semakin membesar dengan terjadinya hujan. Dengan terjadinya bencana banjir,
maka datang lagi bencana selanjutnya yaitu penyakit yang menjadi wabah paling
ampuh saat banjir. Banyaknya wabah penyakit yang di jangkit oleh masyarakat
saat banjir, itu semua sangat menggangu kesehatan masyarakat. Karena air banjir
membawa berbagai macam penyakit yang sebagian besar di sebarkan oleh tikus dan
nyamuk.
Seperti semua makhluk
hidup, manusia juga bergantung pada lingkungannya untuk memenuhi
keperluan-keperluan kesehatan dan kelangsungan hidup. Kemampuan manusia untuk mengubah
atau memoditifikasi kualitas lingkungannya tergantung sekali pada taraf sosial
budayanya. Masyarakat yang masih primitif hanya mampu membuka hutan secukupnya
untuk memberi perlindungan pada masyarakat. Sebaliknya, masyarakat yang sudah
maju sosial budayanya dapat mengubah lingkungan hidup sampai taraf yang
irreversible. Prilaku masyarakat ini menentukan gaya hidup tersendiri yang akan
menciptakan lingkungan yang sesuai dengan yang diinginkannya mengakibatkan
timbulnya penyakit juga sesuai dengan prilakunya tadi. Dengan demikian
eratlah hubungan antara kesehatan dengan sumber daya social ekonomi. WHO
menyatakan “Kesehatan adalah suatu keadaan sehat yang utuh secara fisik, mental
dan sosial serta bukan hanya merupakan bebas dari penyakit”.Dalam Undang Undang
No. 9 Tahun 1960 tentang Pokok-Pokok Kesehatan. Dalam Bab 1,Pasal 2 dinyatakan
bahwa “Kesehatan adalah meliputi kesehatan badan (somatik),rohani (jiwa) dan
sosial dan bukan hanya deadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan”.
Definisi ini memberi arti yang sangat luas pada kata kesehatan. Keadaan
kesehatan lingkungan di Indonesia masih merupakan hal yang perlu mendapaat
perhatian, karena menyebabkan status kesehatan masyarakat berubah seperti:
Peledakan penduduk, penyediaan air bersih, pengolalaan sampah,pembuangan air
limbah penggunaan pestisida, masalah gizi, masalah pemukiman, pelayanan
kesehatan, ketersediaan obat, populasi udara, abrasi pantai,penggundulan hutan
dan banyak lagi permasalahan yang dapat menimbulkan satu model penyakit.
Oleh sebab itu, Langkah-langkah strategis
yang perlu dilakukan untuk penataan lingkungan permukiman kumuh adalah:
1.
Lebih mengefektifkan penertiban administrasi kependudukan bekerja sama
dengan perangkat desa yang mewilayahi permukiman kumuh.
2.
Penataan kembali lingkungan
dengan penyediaan kamar mandi dan jamban umum, program sanimas dan pengelolaan
sampah swadaya di permukiman kumuh.
3.
Peningkatan perilaku hidup sehat masyarakat
4.
Sosialisasi kebijakan pemerintah kota terkait dengan program penataan
kembali permukiman kumuh perlu lebih digalakkan dengan melibatkan kelompok
masyarakat di permukiman kumuh.
5.
Perlu dilakukan studi lanjutan untuk menggali informasi yang lebih luas
terkait dengan penataan kembali lingkungan permukiman kumuh
Sebagai contohnya
Wabah Penyakit di Cikarang
Di musim penghujan ini
sangat rawan tingkat kekebalan manusia oleh karena itu kita harus jaga kondisi
kesehatan kita agar tidak terserang penyakit. penyakit seperti batu, pilek,
diare/disentri, muntaber bahkan demam berdarah (DBD) sering kita jumpai di saat
musim penghujan ini. tercatat sekitar awal tahun 2008-2009 banyak warga
cikarang yang terserang demam berdarah (DBD) sekitar 11 orang tewas dengan
penyakit tersebut, bahkan yang sering terjadi adalah wabah diare, itu
karena kita kurang memperhatikan kondisi kekebalan tubuh kita. kondisi yang
lemahlah yang membuat kita terserang penyakit atau lingkungan yang tidak nyaman
menyebabkan virus dan bakteri negative dapat berkembang di daerah yang
lingkungannya tidak bersih.
Daerah daerah yang kurang
bersih atau tidak sehat sangat berpotensi berkembangnya bibit penyakit, di
cikarang masih banyak daerah daerah yang kurang bersih atau terawat, seperti di
daerah pinggiran kali malang banyak orang yang membuang sampah di bantaran
sungai kali malang tersebut, karena dapat menghambat aliran sungai yang masuk
dan berpotensial menyebabkan banjir dan menjadi sarang nyamuk serta wabah
disentri. selain itu di desa sukaresmi banyak sampah sampah yang tidak di
benahi, itu menyebabkan timbulnya bibit bibit penyakit baru, perlu kita
perhatikan kesehatan dan kebersihan tempat tinggal kita agar tidak terserang
penyakit tersebut apalagi di musim penghujan ini.
C.
Penduduk Dan Kelaparan (Sumber Daya Pangan)
Dalam beberapa
waktu terakhir ini dunia kembali dihangatkan dengan permasalahan harga
pangan dunia dan merajalelanya kemiskinan yang dipicu oleh kenaikan harga
pangan dan minyak. Menurut data Badan Pangan Dunia (FAO), krisis harga
pangan dunia telah mengancam sekitar 1 milyar penduduk mati kelaparan jika
tidak ada upaya serius.
Kelaparan di dunia
sebagai isu global dikarenakan hampir seluruh masyarakat di dunia yang kurang
mampu mengalami kelaparan. Di negara kita yaitu Indonesia juga mengalami krisis
kelaparan dan menurut GHI atau Global HungerIndex, Indonesia masuk dalam
tingkat yang sangat serius.
GHI membuat lima
kategori untuk negara yang masih mengalami masalah kelaparan atau gizi buruk
yakni sangat menghawatirkan, mengkhawatirkan, serius, dan rendah. Sangat
menghawatirkan adalah dimana penduduk menderita penyakit yang sangat berbahaya
seperti bisa mengalami kebutaan karena kelaparan di dunia dan berdampak
kematian. Menghawatirkan adalah disaatdimana warga negara yang terkena
kelaparan menderita penyakit seperti gizi buruk, negara yang terkena mengalami
krisis cadangan makanan dan lain-lain. Sedangkan kalau di tingkat serius
contohnya adalah hanya baru ada gejala-gejala yang besar yang sudah ingin
terkena kelaparan dan yang terakhir rendah yaitu hanya baru gejala-gejala yang
masih kecil. Contoh kasus benua yang terkena kelaparan dunia di antara lain ada
Benua Asia yang korbannya mencapai 642 juta orang karena di Asia terjadi banyak
kasus seperti status gizi yang sangat rendah, dan pendidikan yang kurang
menjadi faktor utama kelaparan di Asia.
Di Benua Afrika,
korban kelaparan dunia mencapai 307 juta orang yang terkena korban kelaparan.
Penyebab kelaparan di Afrika adalah dikarenakan efektivitas pemerintah yang
rendah, konflik di negara itu, tidak stabilnya perekonomian di Afrika dan yang
terakhir adalah banyaknya terjadi HIV dan AIDS.
Ternyata di Benua
Amerika juga terjadi kelaparan yang korbannya berjumlah 53 juta orang. Penyebab
kelaparan di Benua Amerika adalah iklim yang sangat panas di negara tersebut,
terlalu banyak penduduk yang hidup di Benua Amerika.
Faktor penyebab terjadinya
kelaparan :
Faktor penyebab
terjadi kelaparan di dunia adalah bergantinya iklim yang tidak teratur
dapat mengakibatkan tanaman yang ditanam atau padi tidak dapat berkembang
dengan sempurna atau tidak dapat hidup menghasilkan nasi untuk makanan manusia
sehari-hari.
Faktor penyebab
terjadinya kelaparan di dunia yang kedua adalah perokonomian di suatu negara
mengalami penurunan yang tajam. Ini dikarenakan negara mempunyai utang kepada
negara lain atau tidak banyaknya pengangguran di suatu negara dan kurangnya
lapangan pekerjaan. Sebagai contoh adalah di negara kita sendiri yaitu
Indonesia. Di Indonesia, iklim kadang-kadang kurang jelas kadang panas dan
kadang hujan. Inilah penyebab tumbuhnya tanaman padi kurang sempurna dan tidak
bisa menghasilkan nasi untuk kita konsumsi sehari hari.
Dampak atau efek
dikarenakan kelaparan dunia sangat banyak. Sebagai contoh dampak untuk warga
negara yang terkena kelaparan di dunia adalah terkenanya berbagai macam
penyakit yang menyerang tubuh warga negara setempat dan yang terakhir adalah
dampak yang paling parah untuk warga negara yaitu kematian karena tidak makan
berhari-hari yang mengakibatkan tubuh menjadi kurus kering, masuknya berbagai
penyakit ke dalam tubuh warga dan berakhir dengan meningkatnya jumlah kematian
yang meningkat dan yang terakhir adalah dampak untuk suatu negara karena
kelaparan di dunia adalah perekonomian negara akan terus menurun, warga negara
akan berkurang karena kematian yang disebabkan oleh kelaparan.Warga negara akan
mengajukan protes kepada pemerintah negara yang terkena kelaparan karena
cadangan makanan sudah berkurang bahkan habis.
Cara mencegah terjadinya kelaparan
:
Belakangan ini
akibat pemanasan global, menyebabkan perubahan musim yang sangat ekstrim dan
cuaca yang tidak menentu yang menyebabkan kekeringan, banjir dan lain2 yang
menyebabkan banyak pertanian yang gagal panen, menyebabkan harga kebutuhan
pokok menjadi mahal seperti: beras, cabe, minyak goreng, dampak yang besar
adalah rakyat miskin yang sulit membeli kebutuhan pokok yang sangat mahal yang
menyebabkan orang miskin kelaparan, cara kita adalah:
1.
Bila kita makan sebaiknya jangan menyisakan
makanan, kalian tahu tidak untuk membuat nasi petani harus bekerja keras
apalagi sekarang ini yang musim tidak tentu, dan di luar sana juga banyak orang
yang membutuhkan makanan, oleh karena itu kita harus mulai dari diri sendiri.
2.
Jangan mengutamakan bahan makanan pokok dari
nasi saja, karena kebanyakan orang Indonsia nasi adalah bahan makanan utama
padahal masih banyak bahan makanan pokok pengganti nasi seperti: gandum, sagu
dan lainya, namun sekarang orang makan sagu, ketela disebut orang miskin
padahal di daerah tertentu sagu dan ketela adalah bahan makanan pokok.
3.
Bagi para petani sebaiknya jangan menggunakan
terlalu banyak bahan kimia karena dampakya tidak sekarang tapi nanti, ini saja
kita sudah mengalami penurunan hasil pertanian karena lingkungan yang rusak
oloeh bahan kimia.
4.
Dukung program pemerintah yang mengganti
obat-obatan pertanian kimian dengan pupuk alami walaupun pertama hasinya
sedikit namun nanti kita akan melihat hasilnya nanti.
D.
Kemiskinan Dan Keterbelakangan
Salah satu wabah penyakit yang serius yang melanda Negara-negara sedang
berkembang dewasa ini ialah kemisikinan beserta saudara kembarnya ialah
keterbelakangan. Kemiskinan dan keterbelakangnya adalah suatu penyakit, Karena
dalam kenyataan kedua hal itu melemahkan fisik dan mental manusia yang tentunya
juga berdampak negative terhadap lingkungan.
Karena kemiskinan dan keterbelakangan demikian erat kaitannya satu sama
lain sehingga dapat dianggap sebagai suatu pengertian, maka untuk selanjutnya
dalam tulisan ini demi praktisnya kita akan menggunakan suatu istilah saja,
yaitu kemiskinan di mana sudah terkait pengertian belakangan.
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar
seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan.
Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar,
ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan
masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan
komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif,
dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan,dll.
Kemiskinan banyak dihubungkan dengan:
1. Penyebab
individual, atau patologis, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari
perilaku, pilihan, atau kemampuan dari si miskin.
2. Penyebab keluarga, yang menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan keluarga.
3. Penyebab sub-budaya(subcultural),
yang menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari atau
dijalankan dalam lingkungan sekitar.
4. Penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang
lain, termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi.
5. Penyebab
struktural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan merupakan hasil dari
struktur sosial.
Sebab-sebab kemisikinan yang pokok bersumber dari empat hal, yaitu
mentalitas seseorang itu sendiri, minimnya keterampilan yang demilikinya,
ketidakmampuan untuk memanfaatkan kesempatan-kesempatan yang disediakan, dan
peningkatan jumlah penduduk yang relatif berlebihan. Sumberdaya alam lama-kelamaan akan
terkuras habis, dan bahkan jika tidak habis, makin banyak orang memerlukan
makanan sedangkan sumberdaya alam bukannya makin meningkat kemampuannya. Hal
ini berkaitan dengan meningkatnya kepadatan penduduk yang memang sukar dicegah
walaupun program KB terus menerus digalakan.
0 komentar:
Posting Komentar