Nama : Dhea Imaniar Herlina
Kelas : 4IB03A
Dosen : Alona Situmeang
Tugas Softskill Teknologi Informasi&Multimedia# (3)
*OSI LAYER*
Definisi
OSI
OSI (Open Systems
Interconnection) diciptakan oleh International Organization for Standardization
(ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi
data berinteraksi melalui jaringan. Standard ini dikembangkan untuk industri
komputer agar komputer dapat berkomunikasi pada jaringan yang berbeda
secara efisien. OSI (Open System Interconnection)
model (ISO 7498) mendifinisikan 7 layer model dari komunikasi data.
Layer
pada OSI
OSI model terdiri dari
7 layer. Dimana bagian atas dari layernya (layer 7,6,dan 5) difokuskan untuk
bentuk pelayanan dari suatu aplikasi. Sedangkan untuk layer bagian bawahnya
(layer 4, 3, 2 dan 1) berorientasikan tentang aliran data dari ujung satu ke
ujung yang lainnya.
Secara fungsional 7
layer OSI dibagi menjadi dua bagian yaitu upper layers dan lower layers.
1. Upper layers, segala
sesuatu yang berkaitan dengan user interface, data formatting, dan
communication session, lebih tepatnya banyak berkaitan dengan aplikasi
(software). Yang termasuk dalam Upper Layers yaitu Application Layer, Presentation
Layer, dan Session Layer.
2. Lower layer, Segala
sesuatu yang berkaitan dengan Network atau jaringan, data flow atau bagaimana
data mengalir. Bagian dari Lower Layers yaitu Physical Layer, Data Link Layer,
Network Layer, dan Transport Layer.
Tujuh dari model OSI
mendifinisikan interface antara software-software yang berkomunikasi dan
aplikasi yang memerlukan untuk berkomunikasi keluar dari komputer dimana aplikasitersebut berada. Layer Application OSI memiliki fungsi-fungsi:
1. Mendukung
file transfer
2. Kemampuan untuk
melakukan
3. Pencetakan (print) pada jaringan
4. Surat elektronik
(email)
5. Pengiriman pesan
elektronik (electronic messaging)
6. Melakukan browsing
pada World Wide Web
Penggunaan
dan pemahaman yang baik terhadap OSI Layer dalam kaitannya dengan konsep
jaringan memberikan keuntungan sebagai berikut:
1. Memberikan
pemahaman bersama dan referensi umum tentang networking kepada para professional di bidang networking.
2. Membagi
tugas pada masing-masing layer.
3. Memungkinkan
spesialisasi yang berbeda pada masing-masing layer.
4. Dapat
dijadikan bahan pertimbangan dalam troubleshoot masalah.
5. Meningkatkan
standar interoperabilitas antara jaringan dan perangkat.
6. Menyediakan
modularitas dalam fitur jaringan (pengambang dan perubahan pada sebuah
layer tidak mempengaruhi layer lainnya).
Namun
OSI layer juga tidak lepas dari kekurangan, berikut adalah kekurangan dari OSI
model:
1. Lapisan OSI bersifat
teoritis dan tidak benar-benar melakukan fungsiyang sebenarnya.
2. Implementasi dalam
dunia industri jaringan memiliki hubungan yang sama persis dengan lapisan pada
OSI Layer.
3. Protokol yang
berbeda dalam stack melakukan fungsi yang berbeda yang membantu mengirim atau
menerima pesan keseluruhan.
4. Protokol yang
berbeda-beda fungsinya pada tiap lapisan dapatmengirimkan atau menerima pesan.
5. Perubahan pada suatu
protokol tidak bersifat menyeluruh ke semua bagian.
Fungsi OSI Layer
Fungsi OSI Layer
1. Application Layer
Lapisan ke-7 ini bertanggungjawab atas pertukaran
informasi antara program komputer, seperti program e-mail, dan service lain
yang jalan di jaringan, seperti server printer atau aplikasi komputer lainnya.
Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan,
mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat
pesan-pesan kesalahan. Contoh Application Layer : SMTP
Protokol yang ada didalam application layer :
HTTP (Hyper Text Transfer Protocol )
Protokol yang dipergunakan untuk mentransfer dokumen dan web dalam sebuah
web browser, melalui www. HTTP juga merupakan protokol yang meminta dan
menjawab antar klien dan server.
FTP (File Transfer Protokol)
Protokol internet yang berjalam dalam layer aplikasi yang merupakan standar
untuk mentransfer file komputer antar mesin-mesin dalam sebuat jaringan
internet.
NFS (Network File system)
Jaringan protokol yang memungkinkan pengguna di klien komputer untuk
menngakses file melalui jaringan dengan cara yang sama dengan bagaiman
penyimpanan lokal yang diaksesnya.
DNS (Domain Name System)
Protokol yang digunakkan untuk memberikan suatu nama domain pada sebuah
alamat IP agar lebih mudah diingat.
POP3 (Post Office Protocol)
Protokol yang digunakan untuk mengambil mail dari suatu mail transfer agent
yang akhirnya mail tersebut akan di dowbload kedalam jaringan local.
MIME (Multipurpose Internet Mail Exension)
Protokol yang digunakan untuk mengirim file binary dalam bentuk teks.
SMB (Server Messange Block)
Protokol yang digunakan untuk mentransfer server-server file ke DOS dan
Windows.
NNTP (Network News Transfer Protocol)
Protokol yang digunakan untuk menerima dan mengirim newsgroup.
DHCP (Dynamic Configuration Protocol)
Layanan yang memberikan no IP kepada komputer yang meminta nya secara
otomatis.
2. Presentation Layer
Lapisan ke-6 ini berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak
ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui
jaringan. Contoh Presentation Layer : JGP, GIF, HTTPS, SSL DAN TSL
Protokol yang ada didalam presentation layer :
TELNET
Protokol yang digunakan untuk akses remote masuk ke suatu host, data berjalan secara lain teks.
Protokol yang digunakan untuk akses remote masuk ke suatu host, data berjalan secara lain teks.
SMTP (Simple Mail Transfer Protocol)
Salah satu protokol yang biasa digunakan dalam pengiriman e-mail di
internet atau untuk mengirimkan data dari komputer pengirim e-mail ke server
e-mail penerima.
SNMP (Simple Network Management Protocol)
Protokol yang digunakan dalam suatu manajemen jaringan.
3. Session Layer
Lapisan ke-5 ini berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat
dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan
resolusi nama. Contoh Session Layer : NetBIOS dan PPTP
Protokol yang ada didalam session layer :
NETBEUI (NETBIOS Extended User Interface)
Berfungsi sama dengat NETBIOS hanya sedikit di kembangkan lagi dengan
menambahkan fungsi yang memungkinkan bekerja dengan beragam perangkat keras dan
perangkat lunak.
ADSP (AppleTalk Data Stream Protocol)
Berfungsi protokol ini memantau aliran datadiantara dua komputer dan untuk
memeriksa aliran data tersebut tidak terputus.
PAP (Printer Access Protocol)
Berfungsi printer Postscript untuk akses pada jaringan AppleTalk dan untuk
mengendalikan bagaimana pola komunikasi antar node.
SPDU (Session Protokol Data unit)
Berfungsi mendukung hubungan antara dua session service user.
Berfungsi mendukung hubungan antara dua session service user.
4. Transport Layer
Lapisan ke-4 ini berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data
serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun
kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga
membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan
mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan. Contoh Transport Layer : TCP dan UDP
Protokol yang ada di transport layer :
TCP (Trasmission Control Protocol)
Protokol yang menyediakan layanan penuh lapisan transport untuk aplikasi.
UDP (User Datagram Protocol)
Protokol connectionless dan proses-to-procces yang hanya menambahkan alamat
port, cheksum error control dan panjang informasi data pada layer di atasnya.
5. Network Layer
Lapisan ke-3 ini berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat
header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui
internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3. Contoh Network Layer : Router dan Layer 3 Switch
Protokol yang ada di network layer :
IP (Internetworking Protocol)
Mekanisme transmisi yang digunakan untuk menstransportasikan data
dalam-dalam paket yang disebut datagram.
ARP (Address Resulotion Protocol)
Protokol yang digunakan untuk mengetahui alamat IP berdasarkan alamat fisik
dari sebuah komputer.
RARP (Reverse Address Resulotion Protocol)
Protokol yang digunakan untuk mengetahui alamat fisik melalui IP komputer.
ICMP (Internet Control Message Protocol)
Mekanisme yang digunakan oleh sejumlah host untuk mengirim notifikasi
datagram yang mengalami masalah pada hostnya.
IGMP (Internet Group Message Protocol)
Protokol yang digunakan untuk memberi fasilitas message yang simultan kepada
group penerima.
6. Data Link Layer
Lapisan ke-2 ini berfungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data
dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level
ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras
(seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address)), dan menetukan
bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan
switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua
level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access
Control (MAC). Contoh Data Link Layer : Switch
Protokol yang ada di data link layer :
PPP (Point to Point Protocol)
Protokol yang digunakan untuk point to point pada suatu jaringan.
Protokol yang digunakan untuk point to point pada suatu jaringan.
SLIP (Serial Line Internet Protocol)
Protokol yang digunakan untuk menyambung serial.
Protokol yang digunakan untuk menyambung serial.
7. Physical Layer
Lapisan ke-1 ini berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan,
metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya
Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level
ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat
berinteraksi dengan media kabel atau radio. Contoh Data Physical Layer : Hub, NIC dan Kabel
Protokol yang ada di physical layer :
Tidak mempunyai protokol yan spesifik di layer ini, bertanggung jawab atas
proses data menjadi bit dan mentransfernya melalui media, seperti kabel, dan
menjaga koneksi fisik antar sistem, pada layer ini hanya mengirimkan bit bit
data.
Referensi :
0 komentar:
Posting Komentar