Kelas : 2IB03
NPM : 12414916
Dosen : MEI RAHARJA
Tugas : Pilih salah satu nama wayang, ceritakan tokoh wayang tersebut
Arjuna adalah putra dari pasangan Prabu Pandudewata, raja di
Hastinapura
dan Dewi Kunti yang merupakan titisan dari Batara Indra. Diceritakan bahwa
Prabu Pandu
tidak bisa melanjutkan keturunan karena dikutuk oleh seorang resi. Kunti (istri pertamanya) menerima anugerah dari Resi Durwasa
sehingga mampu memanggil dewa
sesuai dengan keinginannya, dan juga dapat memperoleh anugerah dari dewa yang
dipanggilnya. Pandu dan Kunti memanfaatkan anugerah tersebut untuk memanggil
Dewa Yama (Dharmaraja; Yamadipati), Bayu (Maruta), dan Indra (Sakra) yang
kemudian memberi mereka tiga putra. Arjuna merupakan putra ketiga, lahir dari
Indra, pemimpin para Dewa. Ia lahir di lereng gunung Himawan, di sebuah tempat
yang disebut Satsringa pada hari saat bintang Utara Phalguna tampak di zenith.
Arjuna sering disebut dengan ksatria Panengah Pandawa.
Arjuna sangat dikenal dengan paras tampannya dan kelembutan hatinya. Arjuna
memiliki sifat perwatakan : Cerdik, pandai, pendiam, teliti, sopan-santun,
berani dan suka melindungi yang lemah. Ia dikisahkan dalam tokoh protagonis (pemeran
utama yang baik dan tidak jahat). Ia juga merupakan seorang satria yang suka
menolong dan hobi pertapa. Karena ketampanannya, Arjuna memiliki banyak istri
yaitu: Sembrada, Srikandi, Larasati, Dresanala, hingga Dewi Supraba dari
kahyangan pun ia peristri. Ia juga mempunyai anak-anak yang tampan, berjiwa
ksatria, berbudi luhur.
Arjuna dididik bersama dengan saudara-saudaranya yang
lain (para Pandawa
dan Korawa)
oleh Drona.
Kemahirannya dalam ilmu memanah sudah tampak sejak kecil. Pada usia muda ia
mendapat gelar Maharathi atau "kesatria terkemuka". Dalam
suatu ujian, Drona meletakkan burung kayu pada pohon, lalu menyuruh muridnya
satu-persatu untuk membidik burung tersebut, kemudian menanyakan apa saja yang
sudah mereka lihat. Tetapi hanya Arjuna yang menjawab bahwa ia hanya melihat
burung saja, tidak melihat benda yang lainnya. Hal itu membuat Drona kagum dan
meyakinkannya bahwa Arjuna sudah pintar.
Pada
suatu hari, ketika Drona
sedang mandi di sungai Gangga, seekor buaya datang mengigitnya.
Drona dapat membebaskan dirinya dengan mudah, namun karena ingin menguji
keberanian murid-muridnya maka ia berteriak meminta tolong. Di antara
murid-muridnya, hanya Arjuna yang datang memberi pertolongan. Dengan panahnya,
ia membunuh buaya yang menggigit gurunya. Atas pengabdian Arjuna, Drona
memberikan sebuah astra yang bernama Brahmasirsa.
Drona juga mengajarkan kepada Arjuna tentang cara memanggil dan menarik astra
tersebut. Menurut Mahabharata, Brahmasirsa hanya dapat
ditujukan kepada dewa, raksasa,
setan jahat, dan makhluk sakti yang berbuat jahat, agar dampaknya tidak
berbahaya.
Senjata andalan yang dimilki Arjuna adalah Keris
Pulanggeni, panah Pasopati,
panah Sarotama dan keris Kalanadah. Selaian itu Arjuna juga memiliki ajian atau
kesaktian yaitu Malayabumi
atau menghilang melihat alam jin. Ia Arjuna juga memiliki ajian sepi/saefi angin di mana ia dapat berlari secepat angin (teleportasi). Akhir
riwayat Arjuna diceritakan, ia muksa (mati sempurna) bersama ke-empat
saudaranya yang lain.
0 komentar:
Posting Komentar