Nama : Dhea
Imaniar Herlina
Kelas : 3IB03A
NPM : 12414916
Dosen : Selly
Dwi Putri
TUGAS : Membuat
Jurnal Ekonomi Teknik di Review (Tema : Cash Flow)
Pada dasarnya belajar tentang ekonomi adalah suatu ilmu tentang lingkungan dimana kita tinggal dan usaha yang kita
lakukan. Akan tetapi bagi kebanyakan dari kita,
ekonomi seperti cuaca: hampir tidak
ada yang dapat kita lakukan untuk
mengubahnya.
Ekonomi
teknik adalah penentuan factor-faktor dan kriteria ekonomi
yang digunakan ketika satu atau lebih alternatif dipertimbangkan untuk dipilih
dalam menyelesaikan suatu masalah di bidang teknik.
Cash flow
dibagi menjadi menjadi dua suku kata, yaitu cash yang artinya uang dan flow
yang artinya aliran. Jadi cash flow adalah aliran uang. Berarti cash flow itu
aliran uang yang masuk dalam perusahaan dan aliran uang yang keluar dalam suatu
perusahaan serta berapa saldo setiap periodenya.
Hal utama
yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalam mengatur arus kas adalah
memahami dengan jelas fungsi dana/uang yang kita miliki, kita simpan atau
investasikan. Secara sederhana fungsi itu terbagi menjadi tiga yaitu
Pertama,
fungsi likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi kebutuhan
sehari-hari dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada
pengurangan investasi awal
Kedua,
fungsi anti inflasi, dana yang disimpan guna menghindari resiko penurunan pada
daya beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat.
Ketiga, fungsi capital
growth, dana yang diperuntukkan untuk penambahan atau perkembangan
kekayaan dengan jangka waktu relatif panjang.
Aliran kas
yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi menjadi tiga kelompok yaitu:
1. Aliran kas awal (Initial Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan
dengan pengeluaran untuk kegiatan investasi misalnya; pembelian tanah, gedung,
biaya pendahuluan dsb. Aliran kas awal dapat dikatakan aliran kas keluar (cash
out flow)
2. Aliran kas operasional (Operational Cash Flow) merupakan aliran kas yang
berkaitan dengan operasional proyek seperti; penjualan, biaya umum, dan
administrasi. Oleh sebab itu aliran kas operasional merupakan aliran kas masuk
(cash in flow) dan aliran kas keluar (cash out flow).
3. Aliran kas akhir (Terminal Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan
dengan nilai sisa proyek (nilai residu) seperti sisa modal kerja, nilai sisa
proyek yaitu penjualan peralatan proyek.
Ada empat langka dalam
penyusunan cash flow, yaitu :
1. Menentukan minimum kas
2. Menyusun estimasi penerimaan dan
pengeluaran
3. Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk
menutupi deficit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga.
4. Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya
transaksi financial dan budget kas yang final.
Jadi dengan demikian cash flow (aliran uang) adalah hal yang dianggap sangat penting bagi
suatu perusahaan yang mana akan memperlihatkan dari mana dan kemana
dana tersebut diperoleh, dibelanjakan atau dipergunakan agar kegiatan finansial
perusahaan dapat terus berjalan dengan baik . Disamping itu untuk mengetahui
kondisi uang serta sebab-sebab terjadinya perubahan uang pada suatu periode
tertentu dan sebagai dasar dalam menaksir kebutuhan kas dimasa mendatang dan
kemungkinan sumber-sumber yang ada atau dapat digunakan sebagai dasar
perencanaan dan peramalan kebutuhan cash flow dimasa yang akan datang. Sehingga sangat memerlukan suatu sistem perencanaan
dan pengendalian kontrol yang cukup serius terutama dalam pengelolaan yaitu
pada aliran uang (cash flow). Karena pengelolaan aliran uang (cash flow) ini
sangat berpengaruh terhadap kegiatan perusahaan, maka sumber penerimaan dana
dipandang perlu dikelola sumber penerimaan dan pengeluarannya agar
kesinambungan perusahaan tercapai.
A.
Metode Langsung
Metode
langsung tidak dimulai dari laba bersih, tetapi memerlukan analisis penerimaan
dan pembayaran untuk setiap aktivitas utama. Karena pencatatan informasi
akuntansi biasanya mencerminkan dasar akrual, konversi akun misalnya Penjualan
( sales) dari dasar akrual ke dasar kas biasanya dibutuhkan.
B.
Metode tidak langsung
Dengan metode tidak langsung, laba atau rugi bersih disesuaikan dengan
mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas, penagguhan atau actual dari
penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi di masa lalu atau masa depan, dan
unsur pendapatan atau biaya yang berkaitan dengan aliran uang aktivitas
investasi atau pendanaan. Ada tiga dasar penyesuaian antara lain :
1.Pendapatan dan beban yang bukan merupakan arus kas masuk dan kas
keluar (cash in flow dan cash out flow) misalnya penyusutan
aktiva tetap berwujud dan amortisasi aktiva tetap tidak berwujud.
2. Keuntungan dan kerugian
3. Konversi aktiva operasi lancar dan kewajiban lancar dari dasar accrual
basis ke dasar cash basis
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar